Sahran Raden: Timsel Harus Aktif, Jangan Pasif

Palu,Jaripedenews.com – Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Dr. Sahran Raden berharap  tim seleksi lebih aktif menelusuri rekam jejak 20 nama bakal calon anggota KPU Sulteng periode 2023-2028.

“Memasuki tahapan pemeriksaan kesehatan dan wawancara, tim seleksi harus aktif menelusuri rekam jejak, tidak boleh pasif,” katanya, Jumat (17/03).

Selain itu, Sahran mengharapkan partisipasi masyarakat untuk memasukan tanggapan tentang rekam jejak calon.

Menurut Sahran, jika diklasifikasikan, 20 nama-nama calon yang tersisa saat ini  berlatar belakang penyelenggara pemilu baik KPU Provinsi, KPU Kab/Kota juga Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kab/Kota yang aktif maupun sudah tidak menjabat.

“Selain penyelenggara pemilu ada yang berlatar belakang Akademisi, LSM serta Pegiat Pers. Maka penting bagi masyarakat dan timsel untuk menjajaki rekam pekerjaan dan kinerja kepemiluan mereka guna mendorong penyelenggaraan pemilu yang berintegritas dan independen,” katanya.

Sahran menambahkan bahwa Independensi dan integritas anggota KPU Provinsi menentukan pemilu bersih baik di Sulteng maupun secara umum di Indonesia.

“Harapan kita semua agar KPU Provinsi Sulawesi Tengah kedepan diisi oleh orang yang berkinerja tinggi, memiiliki integritas, kemandirian, loyalitas dan kepemimpinan kolektif kolegial yang baik,” ungkap Sahran.

Selain itu, kata dia, proses seleksi ini perlu  masukan dan tanggapan serta partisipasi aktif masyarakat. Hal itu penting untuk memperkaya informasi yang diterima tim seleksi. 

“Komisioner KPU Sulteng harus bersih dari konflik kepentingan partai politik atau tim sukses dalam pilkada. Ini penting untuk memastikan independensi dan kemandirian penyelenggara pemilu dalam melaksanakan pemilu 2024” tegas ketua KPU Provinsi Sulteng periode 2013-2018 itu.

Sahran mengatakan bahwa proses seleksi komisioner KPU Provinsi merupakan bagian dari proses kepemiluan. Karena itu, masyarakat perlu berpartisipasi secara aktif untuk memberi informasi tentang rekam jejak para calon.

“Partisipasi masyarakat dalam pemilu bukan hanya di bilik suara, tapi juga perlu memberi informasi kepada tim seleksi mengenai rekam jejak calon” ungkapnya.

Sahran menambahkan, pemilu serentak 2024 yang tahapannya sedang berjalan saat ini, memerlukan komisioner yang berkinerja tinggi dan memahami masalah kepemiluan dengan baik. 

“Penyelenggara pemilu merupakan salah satu faktor penentu kesuksesan pemilu. Apalagi arah pemilu ke depan menuju pemilu serentak yakni Pemilu Legislatif dan Presiden diselenggarakan dalam waktu yang sama,” katanya.

Menurutnya, pemilu serentak itu ditujukan agar pemilu bisa digelar efektif dan penegasan terhadap sistem pemerintahan presidensial. Untuk mewujudkan tujuan tersebut dibutuhkan aktor penyelenggara Pemilu yang mampu menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. 

Kata dia, ada tiga indikator dalam menelusuri rekam jejak para calon yaitu yang harus diketahui masyarakat yaitu aspek integritas, independensi dan pengetahuan di bidang kepemiluan. 

“Tiga aspek diatas, saya kira penting untuk memastikan bahwa pengisian jabatan KPU Provinsi Sulteng sesuai harapan masyarakat dalam mewujudkan pemilu yang berintegritas, demokratis dan bermartabat,” tutupnya.

Editor: ASy

Pos terkait