Donggala, JariPeDenews.com – Bergantinya tahun 2019 ke tahun 2020, tempat-tempat wisata di Sulawesi Tengah ramai dikunjungi oleh masyarakat, salah satunya Pantai Wisata Tanjung Karang di Donggala. Pantai ini menjadi salah satu tujuan wisata di tahun baru 2020, seperti yang tampak pada Rabu 1 Januari 2020. Pantai penuh sesak.
Pasca gempa 28 September 2018, di Kota Palu banyak pantai wisata yang hancur dan tidak bisa lagi digunakan sebagai tempat wisata bagi para pelancong. Nah, salah satu pantai yang masih baik pasca gempa dan tsunami Palu yaitu Pantai Tanjung Karang.

Pantai ini sangat indah. Pasirnya putih dan halus. Di sini bagus untuk berenang karena ombaknya cukup tenang dan kontur pasirnya landai. Nyaman dan aman untuk berenang bersama anak dan keluarga.
Pantai yang masih terbilang perawan ini menawarkan pemandangan yang menawan dan low cost. Jarak tempuh dari kota Palu terbilang sangat dekat, hanya kurang lebih 45 kilometer. Terletak di Desa Tanjung Karang, Kelurahan Labuan Bajo, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah. Tak ada kesulitan untuk mencapai lokasi wisata yang berada di ujung Teluk Palu tersebut. Pantai yang selamat dari badai tsunami 28 September 2018 itu wajib dikunjungi bagi traveler yang pehobi suasana pantai.
Di pantai ini, kita juga dapat menikmati pemandangan bawah laut dengan ikan-ikan hias yang sangat cantik berenang di antara karang. Bisa dinikmati melalui snorkeling, diving, dan glass boat. Tak perlu kaget jika dalam setahun lebih dari enam ribu turis mancanegara berkunjung ke desa wisata ini.

Bagi Anda yang tidak bisa menyelam, juga bisa menikmati gugusan karang dengan menggunakan perahu khusus yang disediakan pengelola kawasan tersebut. Tarifnya Rp100.000 untuk satu rombongan yang bisa menampung 20 orang. Pengunjung akan dibawa mengitari kawasan pantai sepanjang sekitar 500 meter dan melihat karang melalui ‘perahu kaca’ yang dimodifikasi khusus untuk menikmati perjalanan itu.
Tanjung karang sebagai obyek wisata di Kabupaten Donggala, terdapat fasilitas penunjang yang bisa dinikmati oleh pengunjung saat berkunjung disana.
Fasilitas-fasilitas itu berupa surfing, art gallery, barbeque dan beberapa tempat peristirahatan atau cottage. Natural Cottage merupakan tempat peristirahatan terbaru yang ada di Pantai Tanjung Karang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Donggala dengan fasilitas cottage, café, art gallery, gazebo dan panggung hiburan.
Sayangnya, meski memiliki keindahan dan fasilitas, akan tetapi Pantai Tanjung Karang belum dikelola secara maksimal. Kawasannya masih terlihat kumuh, belum teratur dan tertib. Perlu pengembangan kawasan pantai tanjung karang yang lebih modern, namun tetap memperhatikan kearifan lokal masyarakat sekitar.

*
Konsep Pengembangan Daerah Wisata
Pembangunan infrastruktur yang gencar dilakukan di Indonesia mendorong pertumbuhan kawasan secara masif. Pemda Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah perlu melakukan modernisasi terhadap kawasan wisata pantai Tanjung karang.
Konsep modernisasi dimulai dengan melakukan revitalisasi kawasan menjadi pilar bisnis dan menangkap peluang kawasan sebagai wisata modern tanpa meninggalkan paradigma kearifan lokal masyarakat sekitar.
Pariwisata adalah suatu kegiatan yang secara langsung menyentuh dan melibatkan masyarakat sehingga membawa berbagai dampak terhadap masyarakat setempat. Bahkan pariwisata mempunyai energy trigger yang luar biasa, yang membuat
masyarakat setempat mengalami metamorphose dalam berbagai aspeknya.
Di samping berbagai dampak yang dinilai positif, hampir semua penelitian juga menunjukkan adanya berbagai dampak yang tidak diharapkan, seperti semakin buruknya kesenjangan pendapatan antara kelompok masyarakat, memburuknya ketimpangan ekonomi, dan lain-lain.
Dampak-dampak negatif tersebut di atas disebabkan karena pengembangan pariwisata semata-mata dilakukan dengan pendekatan ekonomi dan pariwisata dipersepsikan sebagai instrumen untuk meningkatkan pendapatan, terutama oleh bidang usaha swasta dan pemerintah.
Sementara itu banyak pakar yang menyadari bahwa pariwisata, meskipun membutuhkan lingkungan yang baik, namun bilamana dalam pengembangannya tidak memperhatikan daya dukung lingkungan dan kerentanan lingkungan. Pengembangan daerah wisata perlu dilakukan dengan kebijakan yang berbasis dan berkarakter nature base.
Pemda perlu menata kembali kawasan ini menjadi kawasan wisata terbaik di Sulawesi Tengah. Pengembangan kawasan ini sebagai komitmen pemda dalam mengembangkan aset sekaligus mendukung sektor pariwisata. Penataan itu antara lain terkait dengan kawasan hotel, kawasan kuliner kawasan budaya, kawasan batik donggala, ada kawasan religinya yang menyiapkan tempat ibadah bagi para pengunjung.
Ke depan, tentu saja Pemda perlu bekerjasama dengan pihak swasta untuk mengembangkan kawasan ini. Tapi tentu pula memperhatikan kearifan lokal masyarakat. Donggala merupakan salah satu daerah destinasi wisata di Sulawesi Tengah yang perlu tumbuh dan berkembang pesat. Dengan konsep modernisasi pantai Tanjung Karang memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar serta membantu peningkatkan perekonomian daerah setempat, salah satunya melalui sektor pariwisata. (*)