Palu, JariPeDenews — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Palu mengunjungi Rumah Tahanan (Rutan) Palu dan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Palu, Kamis (6/2/2020) untuk membahas sinkronisasi data terbaru. Rombongan tim KPU Palu diterima oleh Kepala Rutan dan pejabat Lapas.
Idrus, komisioner KPU Kota Palu ditemui Jaripedenews.com usai pertemuan mengatakan, warga binaan Lapas dan Rutan kembali didata melalui kegiatan sinkronisasi data terbaru oleh KPU Kota Palu.
Dia menjelaskan, sinkronisasi data yang dimaksudkan adalah KPU Palu memiliki data warga binaan yang memilih pada saat pemilu 2019 mereka sudah lengkap dengan dokumen kependudukan.
“Namun kondisi terbaru apakah warga binaan masih berstatus warga binaan atau sudah bebas kami tidak ketahui, begitu juga warga binaan yang baru masuk,” ujarnya.
Pada pertemuan tersebut, beberapa hasil yang disepakati antara lain pihak Lapas dan Rutan akan memberikan dan menyandingkan data warga binaan terbaru dengan data milik KPU.
Rencana akan ada dua Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) dan dua TPS di Lapas karena jumlah warga binaan lebih dari 800 orang. Direncanakan satu PPDP dan satu TPS di Rutan Maesa karena jumlah warga binaannya kurang dari 800 orang.
Selain itu, akan didekatkan akses perekaman KTP elektronik ke Rutan dan Lapas dengan mengundang Dinas Dukcapil bagi warga yang belum memiliki KTP sebab syarat terdaftar memiliki KTP elektronik/ surat keterangan sudah melakukan perekaman.
Idrus mengatakan, tahapan pemutakhiran data untuk proses pencocokan dan penelitian (Coklit) akan dimulai 17 April sampai dengan 18 Mei 2020, tetapi KPU Palu perlu memastikan kondisi terbaru jumlah warga binaan sampai dengan sebelum Coklit agar rencana pemetaan TPS dan Petugas PPDP tidak keliru.
“Sangat penting memberikan perhatian khusus bagi warga binaan di Lapas dan Rutan karena mereka memiliki keterbatasan akses atas informasi tahapan pemilihan serentak 2020,” ujar Idrus.
Berdasarkan data yang akan disinkronisasikan KPU Palu kepada pihak Lapas dan Rutan terdapat 400 warga binaan yang memiliki dokumen kependudukan di Lapas begitu juga di Rutan jika ditotal 800 orang. Namun jumlah warga binaan di Lapas Petobo perhari Kamis (6/2/2020) jumlahnya 900 orang laki-laki dan jumlah warga binaan Rutan Maesa 500 orang laki-laki.
Menurut Idrus masih terdapat selisih data yang tinggi. “Inilah yang kita koordinasikan ke pihak lapas dan rutan siapa yang belum masuk data KPU Palu”, ujarnya.
Pertemuan koordinasi KPU Palu diakhiri dengan sosialisasi singkat tentang informasi pemutakhiran data pemilihan serentak kepada warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Kelurahan Petobo Kecamatan Palu Selatan. (*)