Kemana Arah Pendidikan Kita?

Wandi S.Pd

Oleh: Wandi S.Pd (Guru SMA Negeri 1 Donggala)

Baru-baru ini kita dihebohkan dengan pernyataan Menteri Nadiem Makarim bahwa Ujian Nasional akan dihilangkan. Tentu menjadi sebuah polemik baru, ada yang mendukung ada pula yang menolak.

Sebenarnya Nadiem ingin mengucapkan bahwa ia ingin menghapus praktik korupsi di UN, hanya saja dia gugup mengatakan itu pada publik. Dana APBN yang dibajet pemerintah untuk pendidikan 20% atau sekitar 500 triliun rupiah. Tentu jumlah yang tidak sedikit.

Yang menjadi pertanyaan apakah dengan dihapuskannya UN arah pendidikan kita akan membaik, Ivan Illich, kritikus Austria pernah mengatakan bahwa persolan pendidikan itu sebenarnya sangat kompleks jika lembaga pendidikan itu tidak konek dengan masyarakat. Sebagai contoh kita diajari disekolah untuk toleransi, tapi di luar sekolah kita melihat justru banyak masyarakat yang intoleran.

Selain itu Menteri Nadiem juga memfokuskan tiga aspek penting dalam pendidikan. Yakni, Moralitas, Literasi, dan Neumerik. Serta akan mengerucutkan materi pendidikan hanya empat atau lima mata pelajaran.

Apakah kultur dan kompetensi guru di indonesia sudah sesuai standar ke profesian? Lalu bagaimana nasib pendidikan di daerah daerah? Tentunya semua harus dipertimbangkan juga, karena budaya kita berbeda dengan budaya negara maju, kurikulum yang hendak diterapkanpun tentu akan di rombak kembali. Dan masih banyak yang menjadi PR kita bersama. Saya ingin mengutip satu ucapan dari tamud Yahudi bahwa anak-anak sekolah adalah harapan dan nafas satu peradaban. (*)

Pos terkait