Palu, Jaripedenews.com- Kelas Pemilu dan Demokrasi Virtual Sulawesi Tengah menghadirkan Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta, Nurdin sebagai salah seorang narasumber pada kajian pemilu dan demokrasi, Rabu malam, (27/5) secara virtual via google meet.
Kelas Pemilu dan Demokrasi yang digagas Komisioner KPU Sulawesi Tengah, Sahran Raden itu membahas topik ” Tantangan Pemenuhan Sistem Informasi Pencalonan ( Silon) Dalam Pemilihan Lanjutan Pilkada 2020″.
Selain Nurdin, pembicara lainnya,
Anggota KPU Sulteng, Samsul Y. Gafur dan anggota Bawaslu Sulteng, Darmiati.
Jalannya diskusi yang dipandu anggota KPU kota Palu, Idrus, berlangsung menarik, selain gagasan dari narasumber yang up-tudate, respon audiens juga sangat luar biasa, hal itu terlihat dari banyaknya pertanyaan baik melalui fasilitas chat yang tersedia diaplikasi google meet maupun yang bertanya langsung.
Anggota KPU DKI Jakarta, Nurdin mengatakan, Aplikasi Sistem Informasi Pencalonan (Silon), sangat membantu dalam verifikasi administrasi calon perseorangan.
“Tujuan SILON ini, melaksanakan prinsip transparansi, publik dapat mengakses di infopemilu.kpu.go.id. Progress dukungan lebih cepat diketahui, baik bapaslon maupun penyelenggara,” kata Nurdin
Namun ia juga menyebutkan sejumlah tantangan yang segera dibenahi oleh pembuat dan penyedia aplikasi agar memaksimalkan fungsi Silon.
Pada kesempatan itu, Nurdi njuga menyampaikan pengalaman mereka di DKI Jakarta, terkait penggunaan aplikasi tersebut yang banyak dikeluhkan antara lain ditengah perjalanan selalu maintenance bahkan drop.
Selain itu, aplikasi sejenis terlalu banyak seperti SIPOL, SITUNG, SiREKAP, ditambah lagi kesulitan mencari operator, hingga sering lupa password dan username.
” Saya pernah mengusulkan membuat satu aplikasi saja yang didalamnya terdapat fitur pencalonan, partai, penghitungan suara dan rekapitulasi suara. Dalam satu sistem dengan kapasitas yang besar bisa diakses dengan mudah dan tentunya tidak drop,” pungkasnya.(rl)