Kecam Aksi Kekerasan di Buol, Ketua Ansor Sulteng: Tolong Jangan Pukul Pedagang

Ketua GP Ansor Sulawesi Tengah, Alamsyah Palenga

Palu, JaripedeNews.com – Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Sulawesi Tengah mengecam keras tindakan oknum Satpol PP Buol, yang diduga telah melakukan penganiayaan terhadap Abdi Wijaya, Bendahara PC GP Ansor Kabupaten Buol.

Ketua GP Ansor Sulteng Alamsyah Palenga mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan kejadian ini terjadi ditengah darurat nasional pandemi Covid-19.

“Kami sangat menyayangkan peristiwa seperti ini. Hal semacam ini hanya dilakukan oleh aparat yang keparat. Saat ini kita dalam kondisi darurat nasional. Pemerintah telah menghimbau untuk melakukan social distancing, tetapi tidak menyediakan bahan pangan. Presiden Jokowi telah memerintahkan bahwa pedagang tak boleh tutup dan berhenti. Sahabat Abdi bagian dari pedagang itu,” ujar Alamsyah.

Menurut Alamsyah, dalam laporan yang disampaikan kepada pihaknya, Abdi Wijaya yang sedang mengendarai kendaraan sekitar pukul 07.00 WITA tiba-tiba diberhentikan oleh beberapa petugas Satpol PP ketika hendak melintasi perbatasan dari arah Gorontalo menuju Buol.

Alamsyah melanjutkan, petugas Satpol PP kemudian memeriksa kendaraan Abdi Wijaya yang bermuatan cabai untuk dijual di Pasar Diapatih, Buol. Namun, salah seorang oknum Satpol PP menghalangi Abdi Wijaya yang hendak melintas dan melarangnya melewati pos batas.

“Dari laporan yang kami terima, sahabat Abdi Wijaya alias Abo tidak diizinkan melintas karena petugas medis yang seharusnya sudah ada di pos pada jam 7, ternyata belum ada di tempat. Disaat bersamaan ada pedagang lain yang diiznkan masuk. Ini yang kemudian menyulut protes Abo. Menurut dia pedagang itu berteman dengan petugas Satpol PP yang di lapangan,” kata Alamsyah.

Selanjutnya, GP Ansor Sulteng telah mengambil sikap dalam menyelesaikan kasus ini.

“Pertama, kami menginstruksikan kepada korban untuk melapor kepada aparat hukum setempat. Kedua, Ansor Sulteng menyiapkan pendampingan hukum lewat LBH Ansor Sulteng. Hal ini juga akan dikawal dan didampingi oleh LBH Ansor pusat. Terakhir kami meminta kepada pemerintah daerah kalau tidak sanggup menyiapkan kebutuhan pangan masyarakat, tolong jangan pukul  pedagang,” tutupnya **

Pos terkait