Generasi Muda NU Harus Pandai Membaca Tantangan Zaman

Palu, Jaripedenews.com- Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sulawesi Tengah periode 2010-2014 Sahran Raden memaparkan peran Nahdlatul Ulama (NU) dalam pergumulan Pemilu di Indonesia. Hal tersebut dikemukakannya ketika menjadi narasumber pada Diskusi Publik memperingati hari lahir NU ke 95, Jum’at (29/1).

Sahran mengatakan, ada tiga hal yang penting terkait pergumulan NU. Respon, isu dan tingkat loyalitas warga NU dalam pemilu, politik maupun demokrasi sehingga mempengaruhi keterpilihan di eksekutif maupun legislatif.

Lebih lanjut ia menambahkan sejak pertama kali NU menjadi partai politik, hasil yang dicapai sudah sangat luar biasa. Hal itu terbukti dengan menjadi peringkat ke Tiga dalam pemilu tahun 1955 setelah PNI dan Masyumi.

“NU sebagai salah satu peserta pemilu ketika itu membuktikan dirinya layak diperhitungkan dalam konstelasi politik nasional dengan mampu menempati posisi ketiga pada pemilu tahun 1955. Hal ini tentunya tidak lepas dari tingkat loyalitas warga NU yang menjadi pemilih tradisionil dan ideologis,” ucap mantan ketua PC PMII Kota Palu ini.

Menurutnya, yang paling penting adalah peran NU kedepan. Hampir setengah penduduk muslim di negeri ini adalah warga Nahdliyin. Tentunya peran serta gerak harus dimaksimalkan.

“Generasi muda NU harus bisa membaca tantangan zaman. Untuk itu, dituntut memaksimalkan potensi diri. Ada banyak peran yang bisa dipegang dalam isu isu kepemiluan. Misalnya jadi peserta maupun penyelenggara pemilu,” tutupnya.

Diakhir diskusi, Sahran memberikan buku hasil tulisannya ke Akademisi Univeritas Tadulako Irwan Waris yang juga menjadi narasumber pada kegiatan itu. (ASy)

Pos terkait